Start to Love Yourself

Ada obrolan seru waktu Rasiva konsul ke ruangan kang Yudi, puket 3. Sore itu, kami sempat berbicara perihal kesehatan beberapa staf kampus yang sungguh memprihatinkan.

Y : Kang Yudi
R : Rasiva

Waktu itu, kang yudi mengeluarkan beberapa bungkus biru berisi obat-obatan miliknya.

Y : “Dulu mah kalo sakit suka males periksa, minum obat, sekarang mah udah ada unit kesehatan (di Kampus), jadi enak.” Ungkapnya kemudian.
R : “Waduh, terus selama ini kalo sakit gimana, kang?” Tanyaku
Y : Ya, nggak dirasa aja.
R : Lah…
Y : Tau Alm. pak Aan yang meninggal karena sakit? Ada lagi pak (lupa namanya) dia sakit kanker, pak Jan Horas sempat struk, pak Nusa masalah kakinya… (belum saya sendiri)
R : Wah, ngeri banget ya, kang.. kok bisa sampe begitu ya?
Y : Ya itu… kecapean.. kebiasaan kalau sakit nggak dirasa-rasa (diabaikan / gak sering periksa ke dokter)
R : Wah, pola hidupnya kurang sehat juga kali ya kang?
Y : Iya.. makanya sekarang saya yang biasa sarapan telat, makan siang telat, sekarang nggak mau lagi. Makan tepat waktu aja..
R : Setuju sih kang.. jangankan mahasiswa, staf kampus juga bisa kesibukan sampe lupa waktu makan, ya.. padahal, waktu makan sama tidur yg cukup itu prioritas yang penting banget buat jaga kesehatan.. (apa yang dimakan juga penting)
Y : Iya bener Rasiva

Dari obrolan tersebut, aku belajar bahwa bukan cuma mahasiswa, staf kampus aja pusingnya ampun-ampunan ya. Selain itu, apapun yang sedang kita usahakan, kalau kita tidak bisa menyayangi tubuh sendiri, apa gunanya? Kalau sudah sakit, bisa-bisa cuma merepotkan.

Memang tidak ada orang yang mau sakit. Tapi nyatanya, banyak orang susah disiplin. Apalagi, orang-orang yang sebenarnya “tidak kekurangan”. Sudah tahu manusia butuh makan 3x sehari, dia tidak makan. Sudah tahu buah dan sayur baik untuk nutrisi tubuh, dia tidak mau. Sudah tahu manusia butuh tidur cukup untuk regenerasi sel, dia lebih senang begadang. Sudah tahu hal-hal yang merusak tubuh, dia tetap konsumsi. Sudah tahu harus minum banyak air putih (min 8 gelas) untuk menghidupi kerja organ-organ, dia malas minum.

Bahkan aku sendiri, aku tahu aku punya banyak tanggung jawab, sama seperti orang lain, dengan segala tanggung jawab kita cuma punya 24 jam yang terbatas. Namun, diantara begitu banyak hal didunia ini yang tidak bisa kita kontrol, kesehatan diri selalu bisa kita jaga dengan sepenuhnya kesadaran kita, bukan?

Memang, butuh kesadaran dan pembiasaan yang berkelanjutan.

Namun, kesadaran yang membuat diriku seperti ini hanyalah; “Aku tidak ingin menjadi lemah”. Aku sadar aku butuh kekuatan untuk menjalani semua aktifitas dan menggapai mimpi. Aku butuh kapasitas energi yang lebih dan lebih lagi. Agar aku dapat melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan hasil yang prima. Agar aku bisa melakukan hal bermanfaat untuk orang-orang disekelilingku. Aku harus kuat. Aku harus sehat.

Bukankah miliaran sel dalam tubuhmu bekerja hanya untukmu? Kenapa tidak mulai menyayangi mereka?

#Days 2 #30DWCJilid25 #30DaysWritingChallenge

One thought on “Start to Love Yourself

  1. Setuju, Banyak orang yang ga sadar kalo Kesehatan itu adalah nikmat yang terbesar. Namun, sering disepelekan dan diabaikan begitu saja. Ketika jatuh sakit baru sadar betapa banyak hal yang tidak disyukurui selama ini. Ini baru kesehatan fisik, belum kesehatan mental yang juga tidak kalah pentingnya.

    Like

Leave a comment